PUISI FIRMAN NOFEKI di KOMPAS

Posted by

STANZA KEHILANGAN

 

''bukan waktu yang hendak menculikmu, sayang
hanya jarak yang tidak teramat lantas aku sadari telah merentang tali pemisah
hingga ke hari depan yang mustahil aku hampiri''

dengan apa akan kutiti jembatan musim yang raib ini?
sedang angin yang terus menggelitik angan telah memecah arah
sekali lagi dengan apa harus kulintasi pertemuan?
jalanan yang berliku terlalu mustahil aku datarkan
angin yang berubah arah telah mengaburkan jejak langkah
perahu yang oleng, ke seberang haluan mana hendak aku layarkan?

ke jenjang langit yang mana kepergian telah menghadangmu
gelombang udara sederas apa yang menerjang jejakmu
sungguh do'a-do'aku ingin sekali berjabat dengan rindumu
sebelum maut berkemas dalam diri
aku ingin mengeja pamit di matamu
sambil menggugurkan tidur terakhir di bahumu

sayang,
kau lihat, senja telah berlabuh
malam hitam telah mengaliri muara
rindu semkin kuat berkayuh
mencari puncak subuh terbitnya sebuah dermaga

dalam laut pahamku yang tabah
waktu menggelombang rindu

dimanakah ruang rehat antara kepergian dan keberangkatan
masa depan yang gamang dengan apa hendak ku pancang?
  jika hidup hanya serapuh bayang
benang kasih mana yang sanggup kita julurkan?
  hujan menghadang di persimpangan
lalu sisa jejak manakah yang masih utuh untuk kita satukan?

sepi menjala badai di mataku
menghalau rindu ke sudut-sudut rabunku
dengan mata senyala doa apalagi kusinari gelapnya pengembaraan?
biar terangnya harapan itu dapat kupeluk sekali lagi
mengimami hati mencari kerinduan yang hakiki
serupa gelap puisi mencari terangnya sendiri

25-03-15


Blog, Updated at: 22:23

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.