jangan menangis kau wahai air mata.
ku tak sanggup kehilanganmu menghapus sepi
jangan kau benci wahai hati yang terluka
ku tak sanggup merasakan jiwa yang lain
jangan kau banyak bicara wahai lidah
ku tak bisa berbisu ria di depannya
sadarkah jiwa tak tenang tampanya
tenggelam perahu kecilku di ufuk senja
menatap sumpah yang begitu berat terucapkan
jangan dendam begitu kejam menerpa
tentang pengkhianatan membusuk dalam janji
terhina bak racun menggerogoti tubuh
rampas semua kesetian selalu hidup di benakku
terlena batin ku terhantam kerasnya karang lautan kisah
masih sudikah singgah di istana resahku
hingga membatu air mata ini menentang ketidak adilan
kisah yang sama-sama kita karang dulu
tenggelam perahu kecilku di ufuk senja
menatap sumpah yang begitu berat terucapkan
jangan dendam begitu kejam menerpa
tentang pengkhianatan membusuk dalam janji
terhina bak racun menggerogoti tubuh
rampas semua kesetian selalu hidup di benakku
terlena batin ku terhantam kerasnya karang lautan kisah
masih sudikah singgah di istana resahku
hingga membatu air mata ini menentang ketidak adilan
kisah yang sama-sama kita karang dulu
0 comments:
Post a Comment