Dekap letih membara tangisku
Merubah caramu menetap kelap
Kelabu buai asaku tertidur pulas
Menutup tawa tak sirna
Begitu dalam menjulang
Ku dengar makian jangkrik makin menjadi
Menusuk gendang-gendang
Mengundang bayang bayangmu hitam
Yang terus menerkam
Hinakah setitik debu di mata mu
Menumpuk batas penantian
Pangkuan patah para pecinta kebencian
Sekujur batang mehentak
Tetapi kau berdiri dalam tenang..
mengucap kata itu ...
0 comments:
Post a Comment